Rabu, 06 Maret 2024

Turnamen Tenis Meja Dunia: Prestasi, Tren, dan Sorotan Terkini

tennismejaduniaaja | Tenis meja adalah olahraga yang sangat populer di seluruh dunia, dengan turnamen-turnamen bergengsi yang menarik perhatian para penggemar dari berbagai belahan dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa turnamen tenis meja dunia terkemuka, prestasi terbaru, tren, dan sorotan terkini dalam dunia tenis meja.

Dewascore

Kejuaraan Dunia Tenis Meja

Kejuaraan Dunia Tenis Meja adalah salah satu turnamen paling bergengsi dalam dunia tenis meja. Turnamen ini diadakan setiap dua tahun sekali dan menampilkan pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia. China telah mendominasi kejuaraan ini dalam beberapa tahun terakhir, dengan para pemainnya seperti Ma Long, Zhang Jike, dan Ding Ning meraih sukses besar.

Kejuaraan Tenis Meja Asia

Kejuaraan Tenis Meja Asia adalah salah satu turnamen terbesar di Asia. Turnamen ini diadakan setiap tahun dan menarik para pemain terbaik dari benua Asia. China juga mendominasi kejuaraan ini, tetapi negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan juga memiliki pemain-pemain yang sangat kompetitif.

Piala Dunia Tenis Meja

Piala Dunia Tenis Meja adalah turnamen yang diadakan setiap tahun dan menampilkan pemain-pemain terbaik dari seluruh dunia. Turnamen ini menampilkan format yang unik di mana setiap negara hanya diwakili oleh satu pemain tunggal putra dan satu pemain tunggal putri. Turnamen ini sering kali menjadi ajang yang sangat kompetitif dan menarik untuk diikuti.

Tren dan Sorotan Terkini

Salah satu tren terkini dalam dunia tenis meja adalah dominasi pemain-pemain dari China. Para pemain China telah mendominasi peringkat dunia dalam beberapa tahun terakhir dan terus menunjukkan kekuatan mereka di berbagai turnamen terkemuka. Selain itu, para pemain muda dari negara-negara lain juga mulai menunjukkan potensi mereka, menjanjikan persaingan yang lebih sengit di masa depan.

Senin, 05 Februari 2024

Sejarah Tenis Meja Lengkap, Baca Disini...

tennismejaduniaaja | Tenis meja atau biasa disebut dengan pingpong merupakan satu di antara jenis olahraga yang cukup digemari masyarakat Indonesia.

Olahraga tenis meja kerap kali diperlombakan dalam acara kemerdekaan, ajang kejuaraan tingkat nasional hingga perhelatan Olimpiade.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, tenis meja adalah permainan dengan menggunakan bola kecil yang dinamai pingpong serta pemukul berupa bet yang dilapisi karet dan sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area permainan.

Tenis meja dapat dimainkan dengan mudah, tidak membutuhkan tempat yang luas, bahkan bisa dimainkan dalam ruangan.

Tenis meja dapat dimainkan oleh dua orang pemain secara tunggal atau dua pasang pemain secara ganda.




Namun, ketika ingin memainkan olahraga ini, kamu memerlukan beberapa peralatan khusus yang terdiri dari meja, alat pemukul atau bet, dan bola pingpong.

Itulah sedikit gambaran secara umum apa itu tenis meja. Setelah mengetahui pengertian dari tenis meja, kamu perlu mempelajari juga sejarahnya. Bagaimana sejarah atau asal-usul tenis meja?

Berikut ini rangkuman mengenai sejarah tenis meja yang bisa menambah wawasanmu, dilansir dari laman Salamadian dan Materiolahraga, Selasa (21/2/2023).

Olahraga tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja dikenal dengan sebutan pingpong, gossima, atau whiff whoff.

Nama pingpong pun dipakai hampir di seluruh negara. Bahkan, sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya merek dagang pada 1901.

Sejak itu, pingpong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari Jaques, sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja menjadi permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan dalam ruangan setelah makan malam.

Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada 1901, seorang pencinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.

Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.

Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada 1921, diikuti berdirinya International Table Tennis Federation (ITTF) pada 1926, dan USA Table Tennis (USAT) pada 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada 1926.

Pada 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd., memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi.

Olahraga tenis meja mulai dikenal di Indonesia tahun 1930. Saat itu, olahraga ini hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagai permainan rekreasi.

Hanya golongan tertentu dari pribumi saja yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.

Sebelum Perang Dunia II terjadi, tepatnya pada 1939, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan organisasi yang disingkat PPPSI atau Persatuan PingPong Seluruh Indonesia.

Kemudian, pada 1958 dalam kongres di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pada 1960, PTMSI menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA atau Table Tennis Federation of Asia.

Perkembangan tenis meja di Indonesia bisa dikatakan pesat. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang didirikan, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang telah dipertandingkan, seperti PON, PORDA, POMDA, POSENI pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggaran oleh instansi pemerintah atau swasta dan lan-lain.

Pada 1961, Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF atau International Table Tenis Federation. Sejak saat itu Indonesia selalu diundang dalam kejuaraan-kejuaraan resmi.

Selain kegiatan-kegiatan pertandingan itu, hal lain yang perlu diingat dalam perkembangan tenis meja di Indonesia adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal 1983, yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali.

Kemudian ada juga Silaturna yang kegiatannya dimulai sejak tahun 1986, yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali.

Selasa, 10 Oktober 2023

Hend Zaza, Petenis Meja Putri Suriah yang Juga Atlet Termuda di Olimpiade Tokyo 2020

tennismejaduniaaja | Suriah memang bukan salah satu negara yang diunggulkan di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 23 Juli-8 Agustus. Namun, mereka patut berbangga atas sosok Hend Zaza, atlet putri berusia 12 tahun yang didaulat sebagai kontestan termuda dalam gelaran kali ini.

Bertarung di arena kompetitif bukan hal baru buat Zaza. Petenis meja ini bahkan memenangi Kualifikasi Asia Barat 2020, ketika masih berusia 11 tahun. Tak pelak kehadirannya di Olimpiade Tokyo 2020 yang merupakan ajang olahraga terbesar dunia ini membuatnya menarik perhatian.

Salah satu yang mengagumi Zaza adalah mantan atlet tenis meja Jerman, Eva Jeler. "Tentu menyenangkan melihat atlet seusianya bermain dengan gembira dan berlatih keras, seperti Zaza ini," ujar Jeler seperti yang dikutip dari The Independent.

"Mungkin tekniknya masih harus ditingkatkan lagi. Tapi tekad, endurance, dan yang terpenting yakni kemauannya untuk menang adalah jaminan baginya untuk sukses di masa depan," katanya lagi

Karier Hend Zaza

Memulai segalanya di negara berkonflik seperti Suriah tak menyurutkan minat dan tekadnya untuk berprestasi di dunia olahraga. Buktinya, Zaza sudah aktif di arena kompetitif tenis meja pada 2016.

Padahal, ia baru mengenal tenis meja pada 2014 atau ketika usianya lima tahun. Pada 2016, ia menghadiri sebuah event yang diselenggarakan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) di Qatar.

Semua level dilahapnya, mulai dari harapan, taruna, junior, hingga senior. Kini, Zaza akan mentas di panggung dunia, Olimpiade Tokyo 2020. Idncash

Ayo tonton aksi atlet-atlet dunia dengan menyaksikan live streaming Olimpiade Tokyo 2020 melalui Vidio, Indosiar, dan O Channel.

Rabu, 19 Juli 2023

Pengertian dan Sejarah Tenis Meja

tennismejaduniaaja Tenis meja atau biasa disebut dengan pingpong merupakan satu di antara jenis olahraga yang cukup digemari masyarakat Indonesia.

Olahraga tenis meja kerap kali diperlombakan dalam acara kemerdekaan, ajang kejuaraan tingkat nasional hingga perhelatan Olimpiade.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, tenis meja adalah permainan dengan menggunakan bola kecil yang dinamai pingpong serta pemukul berupa bet yang dilapisi karet dan sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area permainan.

Tenis meja dapat dimainkan dengan mudah, tidak membutuhkan tempat yang luas, bahkan bisa dimainkan dalam ruangan.

Tenis meja dapat dimainkan oleh dua orang pemain secara tunggal atau dua pasang pemain secara ganda.

Namun, ketika ingin memainkan olahraga ini, kamu memerlukan beberapa peralatan khusus yang terdiri dari meja, alat pemukul atau bet, dan bola pingpong.

Itulah sedikit gambaran secara umum apa itu tenis meja. Setelah mengetahui pengertian dari tenis meja, kamu perlu mempelajari juga sejarahnya. Bagaimana sejarah atau asal-usul tenis meja?


Sejarah Tenis Meja secara Umum

Olahraga tenis meja sudah dikenal di Inggris sejak abad ke-19. Ketika itu, tenis meja dikenal dengan sebutan pingpong, gossima, atau whiff whoff.

Nama pingpong pun dipakai hampir di seluruh negara. Bahkan, sampai sebuah perusahaan asal Inggris, J. Jaques and Son, Ltd., menjadikannya merek dagang pada 1901.

Sejak itu, pingpong hanya digunakan jika permainan menggunakan peralatan dari Jaques, sedangkan perusahaan lain menamakannya table tennis. Pada masa itu, tenis meja menjadi permainan di kalangan kelas atas dan sering dimainkan dalam ruangan setelah makan malam.

Pada mulanya, peralatan yang digunakan berupa meja, sebaris buku yang disusun di tengah meja sebagai net, bola golf, dan dua buah buku sebagai pemukul bola. Namun, pada 1901, seorang pencinta tenis meja, James W. Gibb, berhasil menemukan bola seluloid.

Pada tahun yang sama, E.C. Goode membuat bet versi modern dengan cara memasang selembar lapisan karet yang berbintik-bintik pada papan kayu yang permukaannya dihaluskan.

Inggris mendirikan Table Tennis Association (TTA) pada 1921, diikuti berdirinya International Table Tennis Federation (ITTF) pada 1926, dan USA Table Tennis (USAT) pada 1933. Kejuaraan tenis meja yang pertama kali diadakan di London, Inggris, pada 1926.

Pada 1950, sebuah perusahaan alat olahraga di Inggris, S.W. Hancock, Ltd., memperkenalkan bet baru. Kayu berlapis karet disatukan dengan lapisan spons di bagian dasarnya sehingga menyebabkan tingkat kecepatan dan perputaran bola menjadi tinggi.


Sejarah Tenis Meja di Indonesia

Olahraga tenis meja mulai dikenal di Indonesia tahun 1930. Saat itu, olahraga ini hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagai permainan rekreasi.

Hanya golongan tertentu dari pribumi saja yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.

Sebelum Perang Dunia II terjadi, tepatnya pada 1939, tokoh-tokoh tenis meja mendirikan organisasi yang disingkat PPPSI atau Persatuan PingPong Seluruh Indonesia.

Kemudian, pada 1958 dalam kongres di Surakarta, PPPSI berganti nama menjadi PTMSI atau Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia.

Pada 1960, PTMSI menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA atau Table Tennis Federation of Asia.

Perkembangan tenis meja di Indonesia bisa dikatakan pesat. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang didirikan, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang telah dipertandingkan, seperti PON, PORDA, POMDA, POSENI pada tingkat SD, SLTP, dan SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggaran oleh instansi pemerintah atau swasta dan lan-lain.

Pada 1961, Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF atau International Table Tenis Federation. Sejak saat itu Indonesia selalu diundang dalam kejuaraan-kejuaraan resmi.

Selain kegiatan-kegiatan pertandingan itu, hal lain yang perlu diingat dalam perkembangan tenis meja di Indonesia adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal 1983, yang diselenggarakan setiap tiga bulan sekali.

Kemudian ada juga Silaturna yang kegiatannya dimulai sejak tahun 1986, yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali.

Selasa, 09 Mei 2023

Tenis Meja Indonesia Ikut SEA Games 2023

tennismejaduniaaja | Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan alasan cabang olahraga tenis meja akhirnya juga ikut didaftarkan mengikuti SEA Games 2023. Pengiriman atlet tenis meja ini salah satunya dilakukan karena ada ancaman sanksi dari Federasi Tenis Meja Internasional.

Tenis meja Indonesia




Seperti diketahui tenis meja Indonesia menghadapi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir karena dualisme organisasi. Akibat konflik ini Indonesia sudah absen di dua edisi SEA Games terakhir di Filipina dan Vietnam.

Terakhir kali tenis meja Indonesia bisa ikutan berlaga di SEA Games pada tahun 2017 di Malaysia dengan raihan empat medali perunggu.

"Pertama itu kalau tidak diberangkatkan, akan ada sanksi dari federasi internasional. Kedua, ini sudah dua SEA Games, kalau ini tidak ada lagi berarti kita harus menunggu lagi," kata Dito usai menghadiri acara Halalbihalal Kemenpora, Kamis (4/5/2023).

"Jadi selain memang ada kewajiban dari federasi internasional dan ini harus dilakukan, kedua olahraga ini bisa jadi prioritas di Indonesia," lanjut Dito.

Para atlet tenis meja Indonesia yang akan berangkat ke SEA Games 2023 Kamboja ada empat orang yakni Rafanael Nikola Niman (putra), Hafidh Nuur Annafi (putra), Novida Widarahman (putri), dan Siti Aminah (putri).

Masih Belum Pasti


Namun meski sudah masuk kontingen Indonesia, tenis meja masih belum pasti bisa bertanding di SEA Games 2023. Nasib tenis meja menunggu pembicaraan CAMSOC (Panitia SEA Games 2023) dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Dualisme di tenis meja antara kepemimpinan Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Peter Layardi Lay. menemui secercah harapan pada 19 April lalu. Dua kepengurusan tenis meja sepakat menyerahkan masalah dualisme ini kepada Menpora. Kesepakatan ini membuat tenis meja diperbolehkan ikut ke SEA Games 2023.

Senin, 24 Oktober 2022

Turnamen Tenis Meja BP Batam Wadah Salurkan Bakat

tennismejaduniaaja |

Bersamaan dengan Hari Bakti ke-51, BP Batam sukses menggelar Turnamen Terbuka Tenis Meja yang berlangsung selama empat hari, sejak 20 hingga 23 Oktober 2022. Pembukaan & Penutupan turnamen ini digelar di One Batam Mall, pada Kamis, 20 Oktober 2022 dan Minggu, 23 Oktober 2022 dengan kategori yang dipertandingkan adalah beregu double (3 Nomor double).




GM Pengelolaan Lingkungan selaku Ketua Pelaksana Turnamen Tenis Meja, Iyus Rusmana menyampaikan turnamen tenis meja ini diselenggarakan setiap tahun, tetapi sejak dua tahun terakhir Indonesia khususnya Batam terdampak Covid-19 maka kita sempat berhenti. Sehingga penyelenggaraan pada tahun ini mendapat antusias luar biasa dari komunitas tenis meja se-Kepri.

“Turnamen BP Batam ini selalu menjadi harapan komunitas tenis meja, karna setiap tahunnya BP Batam mengadakan turnamen tenis meja yang bergengsi dengan hadiah yang menarik”, ujar Iyus.

Ia juga menyampaikan, antusias para peserta tenis meja sangat luar biasa, Sebanyak 32 tim dengan jumlah 256 peserta yang telah mengikuti turnamen ini. Setiap turnamen tenis meja yang di selenggarakan oleh BP Batam tidak di pungut biaya alias gratis.

Pria yang kerap disapa iyus ini mengatakan, turnamen ini merupakan wadah bagi pemain tenis meja dalam menyalurkan bakat yang dimiliki, dan pembinaan serta memperluas jam terbang bagi para atlet pemula, dan juga persiapan PORPROV 2022. Turnamen ini menyuguhkan permainan dengan skill tinggi, sangat menarik dan mendebarkan, dengan strategi memasang tim yang harus bener-bener solid. Permainan para tim, membuat para supporter berdecak kagum sekaligus was-was.

“Turnamen ini telah kita buka untuk umum baik di Kepri maupun di luar Kepri, tetapi salah satu Tim Pemain Tenis Meja harus berasal dari Kepri. Disini, kami menemukan beberapa pemain tenis meja yang baru dengan bakat yang luar biasa.

Acara penutupan di warnai dengan penyerahan piala dan uang pembinaan. Juara 1 diraih oleh Tim Tonsea, Juara 2 diraih oleh Tim PKTM-A, Juara 3 diraih oleh Tim Ansvin-A dan Juara 4 diraih oleh Tim Pepopri.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, selaku Ketua Panitia Hari Bhakti BP Batam ke-51, Ariastuty Sirait, Direktur Pengelolaan Pertanahan, Ilham Eka Hartawan, Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar dan Kepala Biro Umum, Budi Susilo.


Rabu, 04 Mei 2022

TUrnament Tenas Meja Indonesia di Indonesia Yang Asik dan Seru

 Jenis Turnament Tenis Meja Indonesia yang bikin kamu geleng pala. Karena para pemain tenis meja sekarang ini sudah sangat jago. Apalagi atlet dari Indonesia bisa didapatkan dalam mengumpulkan kesempatan terbaik untuk memenangkan hadiah utama.


Para atlet tenis meja Tanah Air bakal merasakan atmosfer pertandingan seiring akan digelarnya Liga Tenis Meja Indonesia 2022.


Sesuai jadwal, kompetisi tersebut akan digelar selama tiga seri mulai di Bandung (3-5 Juni 2022), Jakarta dengan tuan rumah PTM AIF dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai penutup.


Dua seri terakhir bakal digulirkan dua bulan setelah seri sebelumnya berakhir.


Penyelenggara kompetisi ini adalah pecinta olahraga tenis meja Tanah Air, Singgih Yehezkiel. Ayah pecatur nasional putri, GMW Irene Kharisma Sukandar mencoba menyemarakkan kembali olahraga tenis meja setelah beberapa tahun belakangan mengalami mati suri.


tenis-meja


JAKARTA, investor.id   - Para atlet tenis meja Tanah Air bakal merasakan atmosfer pertandingan seiring akan digelarnya Liga Tenis Meja Indonesia 2022.


Sesuai jadwal, kompetisi tersebut akan digelar selama tiga seri mulai di Bandung (3-5 Juni 2022), Jakarta dengan tuan rumah PTM AIF dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai penutup.


Dua seri terakhir bakal digulirkan dua bulan setelah seri sebelumnya berakhir.


Penyelenggara kompetisi ini adalah pecinta olahraga tenis meja Tanah Air, Singgih Yehezkiel. Ayah pecatur nasional putri, GMW Irene Kharisma Sukandar mencoba menyemarakkan kembali olahraga tenis meja setelah beberapa tahun belakangan mengalami mati suri.


Baca juga: Tenis Meja dan Prinsip-prinsip Bankir


Apalagi, saat ini masih ada dua kepemimpinan PTMSI di bawah naungan Oegroseno dan Pieter Layardi. Pada kompetisi nanti, Singgih bertugas sebagai penanggung jawab Liga Tenis Meja Indonesia.


"Saya tidak punya kepentingan apa-apa dan tidak memihak salah satu pihak. Sebagai pecinta tenis meja, saya hanya ingin olahraga tenis meja kembali populer seperti dulu lagi. Dan, saya ingin melihat atlet-atlet muda tenis meja kembali berkompetisi. Mengobati kerinduan mereka akan pertandingan berkualitas sekaligus mengobati kerinduan bagi pecinta tenis meja yang ingin melihat idolanya berlaga di Liga Tenis Meja Indonesia," kata Singgih Yehezkiel yang dihubungi Sabtu (5/3/2022).

Turnamen Tenis Meja Dunia: Prestasi, Tren, dan Sorotan Terkini

tennismejaduniaaja | Tenis meja adalah olahraga yang sangat populer di seluruh dunia, dengan turnamen-turnamen bergengsi yang menarik perha...